Semerbak nuansa merah, lampion, tarian barongsai, amplop angpao berkilauan dan tak lupa belahan di paha cheongsam Tante Linda adalah salah satu alasan kuat untuk mudik imlek pada waktu dulu. Sekarang sudah waktunya kita yang kasih angpao ke keponakan-keponakan atau adik-adik sepupu kita itu.
Hal yang sudah menjadi tradisi ini bisa jadi sumber pengeluaran yang tak sedikit jika kita tidak mengaturnya dengan matang. Sebenarnya, ada ga sih aturan atau anjuran tentang seberapa banyak uang yang harus kita keluarkan jika ingin memberi angpao?
Beri Angpao Sesuai Usia
Dimulai dari kelompok usia yang paling muda dimana anggotanya masih pada bayi, buat yang satu ini sih formalitas aja, dikasih Rp10.000 juga nggak masalah, soalnya ujung-ujungnya uangnya juga bakal diterima orangtuanya. Kalau untuk anak kecil kurang dari 11 tahun yang sudah mulai mengerti uang untuk jajan kita bisa memberikan nominal sebesar Rp10.000-50.000, jangan terlalu banyak karena mereka belum bijak mengatur keuangan mereka.
Pada prinsipnya, semakin tua kelompok usia dari keluarga yang akan kita beri, tambahkan nominalnya. Angpao sebesar Rp100.000 dirasa cukuplah untuk anak remaja dari 12 sampai 17 tahun yang hasrat belanjanya lebih tinggi. Sementara untuk anak kuliahan yang kebutuhannya lebih banyak gandakan angkanya hingga sebesar Rp200.000 niscaya di imlek ini bukan hanya belahan cheongsam tante Linda yang membuat mereka bahagia, tapi juga amplop angpao mereka.
Kategori terakhir yang masih layak diberi angpao adalah saudara yang sudah dewasa namun belum menikah. Untuk kategori ini sebaiknya dilihat tingkat kemamapanannya biasanya kelompok usia 23-29 tahun ini baru mulai bekerja sehingga masih membutuhkan dukungan, isi angpao mereka dengan nominal sebesar Rp200.000-500.000. Namun bagi yang sudah berusia lebih dari 30 tahun dan dianggap sudah mapan, angpao berisi doa lebih diharapkan, doakan agar mendapat lebih banyak kebahagiaan dan juga segera bertemu dengan jodoh dianggap lebih dibutuhkan oleh anggota keluarga dari kategori usia ini
Ajarkan Nilai Uang Pada Anak dari Angpao
Nominal di atas tentu saja hanya anjuran, yang paling penting dari sebuah angpao adalah apa yang tergambar di baliknya, semangat imlek yang membawa keberuntungan bagi kita sepanjang tahun. Juga sebagai media pembelajaran bagi anak untuk berkenalan dengan uang.
Dilansir dari Delaware kita bisa menjelaskan pada anak bagaimana kita mendapatan uang, jadi mereka akan memiliki gambaran tentang pekerjaan orang-orang yang telah memberinya angpao dan ia pun akan lebih mengerti bahwa mendapatkan uang tidaklah mudah. Jelaskan juga bahwa dengan angpao yang mereka miliki, kini mereka bisa membeli mainan yang dia inginkan atau pergi kemanapun yang mereka kehendaki. Jika uang angpao tersebut masih belum cukup kita juga bisa ajarkan mereka cara yang lebih bijak untuk menabung dari uang angpao mereka. Ajak anak untuk mencatat jumlah angpau yang didapatkan, berapa yang telah dibelanjakan dan sisanya. Jika belum memiliki rekening bank, anak bisa diberikan celengan berbentuk karakter kesukaannya agar Ia semakin termotivasi untuk menabung.
Ada contoh baik lainnya yang bisa diajarkan pada anak mengenai angpaonya, yaitu untuk menyumbangkannya. Bagaimanapun berbagi kebahagiaan dengan yang membutuhkan di tahun baru imlek ini juga akan memberikan nasib baik mungkin lebih dari yang kita harapkan.
Oh ya satu lagi, lupakan angka-angka angpao diatas jika anda adalah keluarga Taipan, tolong tambahkan 3 nol dibelakangnya. Malu ah masa keluarga taipan ngasihnya segitu. Ya nggak!?