Inget Budi Doremi? Lagunya "Do Re Mi" yang sempat hits pasti masih terngiang-ngiang sampai sekarang. Pas Fader samperin ke rumahnya (15/1), kedengeran suara-suara teriakan yang udah bikin mikir aneh-aneh. Eh, ternyata dia lagi main PUBG Mobile, bayangin aja lagi sama anak teriak-teriak di rumah diliatin lagi main PUBG Mobile.
Budi Doremi ini ternyata sosok ayah dari dua anak yang masih lucu banget, Banu dan Umar. Kesibukannya? Budi bilang “Lagi ngurus promo singleTolong yang bakal ada di web series,” katanya. Cerita dari web series yang bakal tayang juga ternyata bagus banget ceritanya.
“Jadi, ceritanya tentang seorang anak laki-laki muda Ambon yang baru lulus SMA mau masuk kuliah. Di antara keluarga besarnya yang nggak punya bakat kayak keluarganya, dia akhirnya ke Jakarta sampai akhirnya ketemu perempuan yang bisa ngerubah cara berpikir anak ini. Pada akhirnya dia adalah orang pertama dari keluarganya yang nyiptain lagu sesuai dirinya," gitu cerita Budi. Nah, rencana sih, bakal jadi 7 episode.
Kesibukannya nggak cuman sampai di situ aja ternyata! Budi ternyata juga seneng banget nulis. Kalau kita follow Instagram-nya Budi pasti sering lihat tokoh Sukri, Marni, dan Paryo, tiga karakter fiktif yang dibuat Budi. Di balik tiga karakter itu ternyata punya tujuan tersendiri. Sukri yang ngewakilin kerohanian, Marni ngewakilin perasaan wanita, dan Paryo ngewakilin sosial keseluruhan. "Judulnya, Marni Dunia Tanpa Hijab," kata Budi. Tapi jangan anggap ini buku sekuler, ya! Menurut Budi hijab itu suatu privasi bukan cuman tubuh aja, kehidupan kayak keluarga, rumah, sampai foto-foto yang kita ambil untuk share ke media sosial itu termasuk aurat dan harus berhijab. "Jaga privasi, nanti 5 tahun lagi lo akan merasakan privasi adalah sesuatu yang istimewa," katanya.
Kesibukan bermusik juga pasti masih sama Budi. Dia pun cerita pernah ngurus label sendiri pas 2015 dan katanya ribet, dia pun memutuskan buat ikut label lain aja biar diurusin orang, hehe. Rencana buat bikin album menurut dia situasional aja, kalau dibutuhkan. Nggak munafik yaa kalau untuk pekerjaan kaya gini emang harus berkarya. "Ya, memang harus berkarya, tapi lama kelamaan berasa juga seorang seniman apalagi musik harus bisa ngikutin pasar, nggak bisa terus-terusan idealis, yang kayak gitu cuman mainan zaman muda aja yang ngelihat dunia sempit,” kata Budi yang sebenernya nggak bermaksut jelek tapi Budi sendiri udah pernah ngelaluin itu Tapi poin yang ingin disampein sama Budi adalah bermusik nggak cuman berkarya dalam bentuk suara tapi juga ke attitude. “Musik hanya representasi dari apa dalam diri lo. Jadi ngapain lo perdebatin musik?” katanya.
Budi sendiri lebih suka orang berpikir fleksibel daripada idealis. Kenapa nggak mendingan jadi Idealis? “Gue pernah ngelaluin masa itu, tapi ternyata itu cara berpikir logika yang lemah. Coba bayangin anak lo nangis-nangis, dalam hati lo bilang ‘ya allah berikanlah aku rezeki’ tiba-tiba besok ada telepon suruhan main disini dan lo jawab 'nggak gue idealis’ nggak gitu juga dong...” ceritanya. Menurutnya di ada yang lebih keren dari orang idealis, yaitu orang yang bisa kemana aja alias fleksibel. "Idealis, tuh kaku, mending jadi fleksibel, kan?"
Sadisss..... coba deh ikut cara mikirnya Budi Doremi, dijamin hidup nggak bakal ribet, apalagi buat ngurusin keluarga!