roadtrip berdua bareng anak? apa pentingnya?sumber: shutterstock
i

roadtrip berdua bareng anak? apa pentingnya?

“Kakak mau ikut berpetualang sama papah nggak?” ujar Iqbal, salah satu Fader dari Tanggerang Selatan pada anak pertamanya yang berumur empat tahun, Si Kakak. Bocah laki-laki itu pun merengut curiga “kemana pah? Ah paling nggak jadi lagi” ucapnya pesimis karena ayahnya sudah biasa ingkar janji. Iqbal lantas memperlihatkan satu tas besar yang sudah diisinya, ada cemilan, tali tambang, tenda dan perintilan lainnya. “kita mau road trip! berdua aja!” ungkap Iqbal pada si kecil.

Kakak tiba-tiba jadi bersemangat mendengarnya. Berbeda jika bepergian dengan ibu yang semuanya pasti sudah disiapkan, Iqbal ingin lewat pengalaman ini, Kakak bisa jadi lebih mandiri dan percaya diri, salah satu caranya dengan mempersilahkan Kakak untuk mempersiapkan sendiri kebutuhannya selama sesi jalan-jalan mereka berdua. Iqbal menjelaskan bahwa mereka akan berjam-jam berkendara menuju suatu tempat yang belum pernah Kakak datangi sebelumnya.

Rencana untuk jalan-jalan berdua saja dengan mobil bersama anak sudah lama Iqbal pikirkan. Ia sangat percaya bahwa dengan menghabiskan waktu berdua bersama anak akan sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya. Ia tak ingin anaknya kelak mencari petuah hidup dari Atta Halilintar atau Ria Ricis, alih-alih dari ayahnya.

Iqbal juga mengamini salah satu penelitian dari University of Newcastle yang menyatakan bahwa anak yang sering menghabiskan waktu dengan sang ayah akan menjadikanya lebih cerdas. Pada penelitian tahun 2008 tersebut diamati sebanyak 11 ribu orang berusia 50 tahun yang memiliki IQ tinggi, selain IQ mereka mengaku bahwa keterampilan dan kemampuan bertahan hidup yang mereka miliki saat dewasa tak jauh dari peran ayah yang terlibat aktif selama masa kecil mereka.

Perjalanan pun dimulai, Kakak tampak ceria dibalik sabuk pengaman, Ia bercerita banyak tentang apa saja yang Ia alami ketika tidak bersama dengan Iqbal. Dari sesi ngobrol-ngobrol mereka, Iqbal jadi tahu kesukaan Kakak yang paling baru apa, dia berteman dengan siapa, ya pokoknya sesi curhat deh. Saat itu juga kesempatan Iqbal untuk menjelaskan kenapa dia sering pulang malam atau di beberapa waktu tidak pulang sama sekali karena tugas kantor, hal ini penting untuk dilakukan agar si kecil tak merasa kehilangan sosok ayahnya ketika mereka terpisah.

Ketika mereka mulai memasuki area jalan tol, pemandangan jadi terbatas. Iqbal pun sudah menyiapkan permainan-permainan menarik yang tak memerlukan gadget untuk semakin mempererat chemistry antara mereka. Selepasnya pemandangan alam sekitar Hutan Bodogol mulai menyejukan mata, mereka berhenti di tempat-tempat yang menurut mereka menarik.

Baca: Permainan yang Cocok Buat Dimainin Berdua Anak Sambil Roadtrip

Tujuan utama mereka kali itu adalah untuk berkemah di Hutan Bodogol. Iqbal ingin mensimulasikan pengalaman nyata bersentuhan dengan alam. Nantinya anak bisa dilatih ketahanan fisiknya dan juga kemampuan emosinya dalam menghadapi hal yang asing. Ayah  dapat berperan lebih dalam pengalaman seperti ini seperti yang dikemukakan sebuah studi yang dilakukan US Departement of Health and Human Service pada 2006 lalu, bahwa anak yang mendapat keterlibatan dari ayahnya memiliki emosi yang stabil, percaya diri untuk mengeksplorasi lingkungan mereka dan saat dewasa memiliki hubungan sosial yang lebih baik dengan rekan-rekannya.  

Tak hanya berpengaruh pada anak, namun juga pada ayah. studi yang dilakukan The Academy of Management Perspectif pada 2015 menyatakan bahwa ayah yang bekerja dan menghabiskan waktu lebih banyak dengan anaknya akan memiliki tingkat kepuasan kerja lebih besar dibanding yang tidak memiliki waktu dengan anaknya. Mereka adalah sosok ayah mampu memperhatikan keluarga tanpa mengganggu karirnya. Jadi nggak ada alasan lagi deh sibuk sama kerjaan kantor dan acuh sama waktu main dengan anak. Bilang sama kantor kalian, “butuh libur sama anak nih bos biar lebih bahagia di kantor!”.

Latest

View All