Barongsai, singa lucu yang kerjaannya lompat-lompat pasti muncul di setiap Imlek. Dan biasanya selalu ada disetiap mal yang ikut meramaikan Imlek. Di dalam mal biasanya para Barongsai menunjukan kemampuannya untuk mengambil angpao yang sudah ditaro ditempat-tempat tertentu, biasanya sih angpaonya ditaro ditempat yang tinggi. Pasti jadi hal menarik untuk ditonton karena selain musiknya yang seru Baraongsainya sendiri lincah atraktif, kaya kucing piaraan kita yang baru ABG. Selain itu juga menegangkan karena medan lompatannya cuma sebuah tiang yang ada pijakan kaki yang kecil.

Dibalik Barongsai selalu ada dua orang yang gerakin mulai dari kaki bagian depan singa dan bagian belakang singa bahkan sampai matanya berkedip-kedip. Pasti kepikiran kok dua orang itu hebat banget ya lompatnya bisa kompak, bisa digendong-gendong sambil lompat apa nggak ngerasa berat ya? Ternyata banyak yang harus dipelajarin setiap pemain barongsai dari yang masih kecil sampai yang udah dewasa.
Pelatihan Barongsai memang berat. Yang pasti harus punya dasar pelatihan spesial yang bisa ngehadepin rintangan atraksi Barongsai, jangan sampai lagi lompat-lompat kepeleset anunya kejeduk tiang nanti ga bisa berdiri lagi.
Dasar pelatihan Barongsai biasanya membutuhkan sentuhan pelatihan akrobatik. Karena permainannya cenderung membutuhkan kekuatan tangan untuk orang yang didepan dan kaki yang kuat untuk pasang kuda-kuda saat lompat maupun mendarat. Persis dengan akrobatik yang lompat-lompat seperti Ninja Warrior tapi lebih menantang. Selain pelatihan akrobatik, ternyata Barongsai bisa menggunakan dasar pelatihan dari Wushu juga Kung Fu. Ngga nyangka 2 seni bela diri itu nggak cuman untuk berantem kaya difilm Bruce Lee doang, tapi bisa dijadiin dasar pelatihan Barongsai.

Walaupun sering disebut sama, Wushu sendiri salah satu cabang dari Kung Fu, tapi tetap itu adalah 2 seni bela diri yang beda. Kung Fu itu dasar cabang bela diri besar yang megang banyak bela diri. Kalau Wushu sendiri juga bisa dibilang seni bela diri yang lebih mendalam ke kesehatan yang dibagi ada 2, yaitu ada Wushu Eksternal yang melatih kesehatan dan seni bela diri yang siap perang. Dan kalo Wushu Internal atau disebut Taichi, biasanya melatih gerakan bela diri dengan sehalus mungkin.
Bukan cuman itu pelatihannya, setelah punya dasar pelatihan seni bela diri, pelatihan Barongsainya ternyata juga khusus. Merry seorang guru pelatihan Barongsai dari Kelas Pelatihan Liong Barongsai Bali nyebutin kalau tidak hanya latihan biasa untuk bisa bermain sebagai seni Barongsai. Butuh latihan yang sangat rutin untuk kuat melalui semua tarian. Selain kuat, tariannya juga harus dihafal satu persatu, ribet ya?

Kalau dasar kuda-kuda dan kekuatan tangannya sudah mantap, dibutuhkan waktu 6 bulan sampai 1 tahun untuk berlatih Barongsai sampai siap mempertunjukan kebolehannya. Latihannya biasanya seminggu 3 kali dengan jangka waktu 1 sampai 2,5 jam.
Melihat atraksinya yang mendekati ekstrem sudah pasti resiko pemain Barongsai itu gede. Apalagi kalo belum punya persiapan dasar atau mungkin cuma modal nekat. Resikonya bisa sampe patah tulang terutama kaki, bukan cuman kram sama keseleo doang. Makin heboh atraksinya makin gede resikonya.
Jadi jangan remehin Barongsai, mereka butuh berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun buat mempertunjukan kemampuannya. Jadi sekedar masukan aja nih buat mal-mal yang mau ngundang Barongsai datang, kalo mau naro angpao buat Barongsai jangan tinggi-tinggi lah. Kesian kalo jatoh. Sakit Bos…