“Family is the most important thing, don’t do what I did.”
“Keluarga adalah hal yang paling penting,” kalimat yang pasti bikin semua orang pengin retweet pas lihat trailer film barunya Clint Eastwood, The Mule yang bakal tayang Januari ini di Indonesia. Setelah hampir sepuluh tahun nggak lihat Eastwood ikut main dalam filmnya sendiri, akhirnya dia muncul lagi di The Mule dan kesan pertama pas lihat…. Ini orang tua banget. Gimana nggak tua? Mei ini dia 89 tahun!
Kayaknya setelah Sully, Eastwood jadi suka ngangkat film macem adaptasi, re-make, inspirasi, kayak yang lain. The Mule ini juga terinspirasi dari salah satu artikel di New York Times Magazine yang judulnya “The Sinaloa Cartel’s 90-Year-Old Drug Mule” ditulis sama Sam Dolnick. “Saya telah baca artikel tentang pria sejati itu, dan saya pikir akan menyenangkan untuk bermain pada usia itu, usia saya,” kata Eastwood dalam production notes yang diterima Fader. Jadilah, Eastwood berperan jadi karakter utama dalam cerita, Earl Stone.

Ceritanya, Earl Stone ini pria umurnya hampir 90 tahun yang punya masalah kesepian juga kemiskinan. Satu hari, dia tiba-tiba ditawarin pekerjaan yang butuh kemampuan buat nyetir—singkat cerita, jadilah dia kurir narkoba. Di luar dugaan, pekerjaannya jadi kurir dijalanin dengan sangat baik sampai diapresiasi sama bos kartelnya. Gajinya? Nggak usah ditanya, gara-gara jadi kurir dia bisa bantu biayain nikahan cucunya.
Tentu cerita nggak berakhir dengan begitu indah apalagi pekerjaan ini haram saudara-saudara. Sepanjang scene yang didominasi perjalanan Earl di mobil mengantar narkoba ada beberapa adegan yang bikin kita ikutan cemas. Tapi nggak suram macam di trailer-nya yang kayaknya tegang dan menyedihkan banget. Ternyata dialognya yang simpel bisa bikin kita ketawa dan ngomong “Njir.”
Baca: Glass: Seri terakhir dari Kisah Superhero Ciptaan M. Night Shyamalan
Produksi Warner Bros. Pictures, Imperative Entertainment and BRON Creative, buat film berdurasi 116 menit ini menyegarkan. Dengan konsep ceritanya yang simpel dan alur padat tapi rapi, jump-in dua belas tahun kemudian jadi begitu terasa dengan kekuatan dialognya. Eastwood nggak perlu repot-repot bikin setting tempat yang beda banget, cukup dengan dialog sesuai konteks dia mainin. Ya, kayaknya emang mainin dialog ini udah jadi makanannya Eastwood.

Eastwood juga kayaknya udah cocok banget sama Bradley Cooper. Terakhir kita lihat dia di American Sniper, sekarang mereka kembali reunian di The Mule dan melengkapi perannya jadi agen D.E.A. Nggak cuman Cooper, Eastwood juga bawa anaknya Alison buat ikut akting bareng. Perannya pun nggak nanggung, Alison di sini berperan sebagai Iris anaknya Earl. Hubungan emosional antar ayah dan anak perempuannya cukup bikin gemes juga.
Secara keseluruhan kalau, kita suka karyanya Eastwood dan pernah nonton Gran Torino pasti setuju dengan Nick Schenk, penulis skenario The Mule. “Earl benar-benar adalah sisi buruk dari Walt Kowalski-nya Gran Torino,” kata Schenk.

Tapi poin paling menohok dari The Mule ternyata mau ngajarin kita para ayah buat lebih peduli sama keluarga. Selama 90 tahun hidup, Earl baru sadar kalau dia udah buang-buang waktu nggak peduli sama orang-orang yang dia cintai. Dasar aki-aki! Dua belas tahun baru sadar?! Nah, di film The Mule ini kita bisa pelajari gimana caranya dia ingin kembali menebus semua kesalahannya. Amit-amit, tapi jangan sampai kita jadi kayak ayah macem si Earl. Selalu inget soundtrack Keluarga Cemara, “Harta yang paling berharga adalah keluarga~”